anggota

Selasa, 05 April 2016

Tugu Bambu Runcing PTK
SEJARAH SINGKAT DIDIRIKAN TUGU DIGULIS 
Sejarah mencatat, bermula dari terbentuknya Sarikat Islam tahun 1914 di Ngabang. Kemudian pembentukkan Partai Sarikat Islam 1923. Menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah pergerakan perjuangan rakyat Kalimantan Barat. 
Karena khawatir pergerakan mereka akan memicu pemberontakan terhadap pemerintah Hindia Belanda di Kalimantan ini. Seperti yang telah terjadi di Jawa dan Sumatera. Pemerintahan Hindia Belanda kemudian menangkap sejumlah tokohnya. Kemudian dibuang ke Boven Digul, di Papua. Dari nama tempat pembuangan penjara alam itulah, kemudian tugu ini disebut dengan Tugu Digulis.
Tiga dari meraka meninggal pada saat menjalani  pembuangan di Boven Digoel, lima dari para tokoh tersebut wafat dalam Peristiwa Mandor dan tiga orang lainnya meninggal karena sakit. Untuk menghormati dan mengenang kesebelas tokoh tersebut. 
MASJID RAYA MUJAHIDIN PTK
Masjid Raya Mujahidin, yang berdiri megah di pusat Kota Pontianak sejak tahun 1978 ini, telah memasuki tahap akhir renovasi pembangunannya. Hal ini ditandai dengan diresmikannya Masjid terbesar di Kalimantan Barat tersebut oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo pada hari Selasa, 20 Januari 2015 (29 Rabiul Awal 1436 H). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti. Dalam acara tersebut, Presiden yang didampingi Ibu Negara melakukan peninjauan kesejumlah bagian Masjid Raya Mujahidin. Ikut hadir dalam peresmian tersebut, antara lain: Sekretaris Kabinet (Andi Wijayanto), Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Umum Pembangunan (Oesman Sapta Odang), Wakil Ketua MPR (Hidayat Nurwahid), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Sidharta Danusubroto), Kepala BIN (Maciano Norman), Gubernur Kalimantan Barat (Drs. Cornelis, M.H), Walikota Pontianak (H. Sutarmidji), Jajaran MUSPIDA serta masyarakat umum. Kedatangan Presiden di Kota Pontianak ini juga disambut dengan tradisi tepung tawar, yang merupakan tradisi khas masyarakat Melayu Pontianak.

PEMANDANGAN ALAM
Keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalampengertian yang lain diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Keindahan dalam arti luas adalah keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan dengan meliputi keindahan seni, keindahan alam,keindahan moral dll